Masa Lalu Bukan Masalah

Gw barusan nonton film yang judulnya San Andreas, ada Dwayne “The Rock” Johnson jadi pemeran utamanya. Ceritanya tentang gempa bumi yang berawal di wilayah San Andreas yang berimbas keras sampai San Fransisco, California. Pokoknya hancur-hancuran deh seluruh kota. Yang menarik buat gw adalah satu kata yang diucapkan oleh Ray (yang diperankan oleh The Rock) ketika istrinya nanya soal apa yang harus mereka lakukan setelah gempa bumi tersebut berakhir. Ray cuma ngomong, “Rebuild”.

Rebuild atau membangun kembali bukanlah suatu tindakan yang gampang. Butuh ketahanan atau ketangguhan untuk bisa kembali ke keadaan semula, syukur-syukur bisa lebih baik lagi. Rebuild bukan hanya tentang kondisi fisik, kondisi mental juga.


Gw sangat salut sama orang-orang yang punya masa lalu ga terlalu menyenangkan, but at the end mereka berhasil mengubah keadaan yang kacau jadi sesuatu yang sangat membanggakan. Contohnya Menteri Keuangan Amerika Serikat, Azie Taylor Morton. Berapa banyak yang tahu kalau dia itu anak haram?. Ibunya yang bisu dan tuli diperkosa hingga hamil. Ga tau siapa bapaknya dan dalam keadaan miskin, mereka berdua berusaha keras untuk bertahan hidup dengan bekerja di perkebunan kapas sebagai buruh dan dia sangat membenci hidupnya saat itu. Namun suatu hari ia bercakap-cakap dengan hati nuraninya, dan memutuskan bahwa selama ia masih bisa memilih, ia akan memilih yang terbaik. Bahwa pilihan itu ada di tangannya sendiri, ia akhirnya memilih untuk keluar dari rasa kecewa dan perasaan tidak berguna dengan bekerja keras sehingga mampu membiayai sekolah dan juga ibunya.


Kadang hidup memang tidak adil. Kita mengalami masa-masa yang membuat kita trauma akan sesuatu. Trauma ini yang bisa bikin kita mandek di tengah jalan. Misalnya gw. Gw trauma banget gara-gara waktu SMP pernah tenggelam di kolam renang waktu latihan berenang. Alih-alih lebih semangat, hal ini malah bikin gw bener-bener berhenti untuk belajar berenang lagi karena buat gw itu adalah pengalaman yang traumatik.


Sama juga kayak pacaran. Ga selalu hubungan itu mulus terus kan? Pasti ada ups and downs-nya. Kalau orangnya gampang trauma-an, pasti akan susah banget punya hubungan baru setelah putus.


Bad things is always happen. Pilihannya cuma tetap diam berdarah-darah dalam trauma atau kita terima tantangan hidup yang datang lalu berjalan maju to get our life back. Membangun kembali hidup kita setelah kejadian buruk terjadi memang ga gampang. Kita harus punya ketahanan diri dan mental yang kuat untuk bisa fight back.


Boris Cyrulnik, seorang psikoanalisis dan praktisi neuropsikiatri juga punya pengalaman traumatis waktu dia kecil. Sebagai seorang Yahudi, praktis dia diburu-buru Nazi, bahkan orangtuanya tewas dalam peristiwa Holocaust. Lari ke Perancis dan tinggal di sana tanpa ada seorang sanak saudara membuat ia menyadari bahwa ia harus me-rebuild kehidupannya. Pengalaman traumatis yang ia punya membuatnya ingin membantu orang-orang maupun anak-anak yang memiliki pengalaman serupa sehingga nantinya mereka dapat melalui pengalaman tidak menyenangkan tersebut dan me-rebuild kehidupan mereka. Boris belajar mengenai psikoanalisis, juga mengenai neuropsikiatri. Dengan ilmu yang ia punya, ia membuat suatu teori mengenai resilience atau ketahanan (ketangguhan).



Menurutnya, resilience adalah kemampuan seseorang untuk tumbuh atau berkembang walau berada dalam suatu problem yang mengerikan. Resilience atau ketangguhan ini bukan merupakan karakter dasar manusia. Tidak ada yang terlahir dengan ketangguhan yang lebih atau kurang dari manusia lainnya. Untuk bisa mendapatkan ketangguhan yang dipergunakan untuk melalui pengalaman yang traumatik sehingga kita bisa me-rebuild kehidupan kita adalah dengan mengikatkan hidup kita dengan sekeliling kita, baik itu orang-orang yang kita temui atau pun lingkungan sosial di mana kita berada. Hal-hal tersebut akan membantu kita untuk lebih cepat pulih dari keadaan yang traumatis. Kita harus mendapatkan atau menciptakan emosi yang positif juga rasa humor sebagai faktor kunci supaya kita bisa tangguh dalam segala situasi. Kita harus memilih orang-orang yang mampu membangkitkan emosi positif kita, juga membuat suasana menjadi menyenangkan. Oleh karena itu ketika kita berada dalam situasi yang traumatis, alih-alih menyendiri, seharusnya kita malah mengikatkan diri dengan orang-orang yang mampu membantu kita membangun kembali semangat hidup kita. Kalau dalam kasusnya film San Andreas, Ray and his family akhirnya kembali bersatu untuk me-rebuild kehidupan mereka.


Orang-orang yang tangguh selalu tetap dapat melihat bagaimana hal-hal bisa berubah menjadi lebih baik di masa depan, walaupun yang terjadi sekarang adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Kita harus tetap punya harapan, walau kadang terlihat masa lalu kita tidaklah indah atau seperti apa yang kita inginkan. Karena masa lalu bukanlah masalah dan untuk menjadi tangguh kita harus meninggalkan jejak masa lalu kita. Let our past be the past, and let’s rebuild our life to be a better one!



"A person should never be reduced to his or her trauma."


(Boris Cyrulnik)



xoxo

0 comments